Kunjungi Pasar Cik Puan Pekanbaru, Sandiaga Uno Singgung Makin Melemahnya Rupiah 

Kunjungi Pasar Cik Puan Pekanbaru, Sandiaga Uno Singgung Makin Melemahnya Rupiah 

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan pemerintahan Presiden Joko Widodo terkait pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika. Politisi berlatar belakang pengusaha itu berharap pemerintah jangan menghabiskan waktu dalam politik, dan fokus membenahi masalah ekonomi, khususnya dalam menangani pelemahan nilai tukar rupiah.

"Jangan campur adukan ekonomi dan politik. Fokus saja ekonomi dulu, itu yang kita harapkan (ke pemerintah)," ujar politisi yang akrab disapa Sandi di sela-sela kunjungannya ke Pasar Cik Puan Pekanbaru, Riau, Selasa (4/9/2018).

Diketahui, pada Selasa ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada pada level Rp14.896,25. Sandi mengatakan pemerintah harus mewaspadai pelemahan nilai tukar itu, terutama terhadap harga kebutuhan pokok masyarakat.


Bakal Calon Wakil Presiden pendamping Prabowo Subianto itu mengkhawatirkan dampak luas pelemahan nilai tukar rupiah berimbas pada meningkatnya biaya produksi perusahaan hingga berpotensi terjadinya pemutusan hubungan kerja atau PHK. Untuk itu, dia memberikan saran kepada pemerintah agar dapat duduk bersama dengan dunia usaha dalam menyikapi fenomena ini. 
     
"Saatnya pemerintah dan dunia usaha duduk bersama-sama, menyikapi agar rupiah ini, pelemahan ini, tidak membebani masyarakat. Antisipasi harga-harga meningkat, biaya produksi perusahaan (meningkat). Saya khawatir berujung pada PHK," jelas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Lebih lanjut Sandi mengingatkan pemerintah mulai mengencangkan ikat pinggang, dan menunda impor yang tidak diperlukan. "Tunda dulu pengeluaran berbasis dolar, tunda dulu impor tidak perlu dan dorong gunakan produk lokal," tutur pria kelahiran Rumbai, Pekanbaru, 49 tahun silam itu

Sandi sebelumnya sempat menolak secara halus ajakan debat ekonomi dari tim kampanye nasional Jokowi-Maaruf Amin. Sandi menilai menilai agar bangsa ini bersatu, jangan melakukan debat ekonomi, melainkan ikut rembug dalam menyelesaikan masalah. Bahkan dia mengungkapkan sudah melakukan pertemuan dengan mantan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, dan membahas penyelesaian masalah ekonomi pada tiga lima tahun ke depan.
     
"Fluktuasi nilai kurs yang terus terjadi, tidak lepas dari kebijakan eksternal yang tidak bisa dikontrol, namun harus fokus saja ada kebijakan internal," katanya.
     
"Harapan saya, agar ekonomi menjadi pusat perhatian kita. Kita hentikan dulu kita saling 'cakar mencakar' ini. Kita fokus dulu. Saya nggak melihat katalis ekonomi kita bisa lebih stabil enam sampai sembilan bulan ke depan, jadi kita harus bersatu," sambungnya menutup.


Reporter: Dodi Ferdian